Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar IPA Peserta didik menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantu Media Video dan E-LKPD

BEST PRACTICE

PPG DALJAB UNIPMA  ANGKATAN 3  TAHUN 2023

Giastari Ema P, S.Pd (NIM : 23021141381)

 

Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar IPA Peserta didik menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantu Media Video dan E-LKPD

 

A. Pendahuluan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar peserta didik SMP. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA yang relatif rendah. Saat melaksanakan kegiatan PPL, ditemukan beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran. Salah satu permasalahan yang ditemui adalah rendahnya pemahaman konsep IPA sehingga menyebabkan peserta didik kesulitan belajar dan hasil belajar rendah. Berdasarkan analisis hasil belajar peserta didik menunjukkan masih banyak peserta didik yang belum mencapai KKTP. Berdasarkan hasil penilaian pengetahuan peserta didik melalui asesmen sumatif diperoleh rata-rata nilai 63 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 25. Dilihat dari Distribusi Frekuensi hasil penilaian pengetahuan yang menunjukkan 10 Peserta didik mendapat nilai dibawah 70 (belum tuntas) dan 6 peserta didik mendapat nilai diatas 70 (tuntas). Prosentase Kemampuan C1 80%, C2 88%, C3 70%, C4 50%, C5 62% . Data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik pada C4 (menganalisis) masih rendah sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa peserta didik masih kesulitan dalam pemahaman konsep. Pemahaman  konsep  sangat  penting, karena  merupakan  salah  satu  sikap  ilmiah  yang  harus  dimiliki peserta  didik dalam  proses pembelajaran  IPA. Jika peserta didik kurang memiliki kemampuan pemahaman konsep yang baik maka peserta didikakan kesulitan untuk memecahkan persoalan atau permasalahan pada pembelajaran  IPA. Permasalahan tersebut penting untuk dianalisis lebih lanjut karena pemahaman konsep peserta didik dapat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.

 

B. Pembahasan

1. Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Peserta Didik kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Caruban rendah, berdasarkan Kajian Literatur dan Hasil Wawancara yaitu:

  1. Model Pembelajaran yang digunakan guru kurang inovatif dan tidak sesuai dengan karakteristik materi.
  2. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga pembelajaran hanya berjalan satu arah.
  3. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik.
  4. Motivasi Peserta didik rendah pada pelajaran IPA. Karena peserta didik beranggapan bahwa pelajaran IPA khususnya fisika itu sulit banyak rumus
  5. Peserta didik mengalami kesulitan Belajar dalam memahami materi.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dilaksanakan praktik pembelajaran pada peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Caruban untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA dan hasil belajar peserta didik. Praktik pembelajaran ini sangat penting dibagikan karena dapat menjadi inspirasi bagi rekan guru IPA yang mengalami permasalahan serupa dan sebagai evaluasi bagi peneliti untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.

Peran saya dalam praktik ini sebagai guru adalah memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar peserta didik. Tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik pembelajaran ini adalah:

  1. Melakukan identifikasi masalah sebelum mengawali pembelajaran.
  2. Menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan permasalahan peserta didik.
  3. Mendesain pembelajaran dengan menggunakan media, pendekatan , dan model pembelajaran yang inovatif, untuk meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran

2. Tantangan

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar peserta didik tentunya juga memiliki tantangan dalam mencapai tujuan tersebut. Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan praktik ini diantaranya:

  1. Peserta didik dalam satu kelas memiliki karakteristik yang beragam, sehingga guru perlu membuat rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
  2. Guru harus belajar menjadi fasilitator yang baik dalam kelas
  3. Guru harus mempelajari metode mengajar yang dan inovatif.
  4. Guru harus meningkatkan kompetensi dan menciptakan hubungan baik dengan peserta didik.

Pihak – pihak  yang terlibat dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini antara lain saya selaku mahasiswa PPG dan sebagai pengajar, peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Caruban sebagai objek praktik, Kepala sekolah sebagai penanggung jawab, dosen pembimbing, guru pamong dan rekan sejawat sebagai observer dan videografer.

3. Aksi

Langkah – langkah yang dilakukan guru untuk mengatasi tantangan yang  dihadapi dalam praktik pembelajaran tersebut yaitu :

  1. Membuat rancangan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
  2. Memberi motivasi pada peserta didik.
  3. Memaksimalkan penggunaan IT dalam proses pembelajaran.
  4. Memberi penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi
  5. Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
  6. Membiasakan peserta didik terlibat aktif dalam mengungkapkan ide atau gagasan dan memecahkan masalah.

Strategi atau inovasi pembelajaran yang digunakan yaitu dengan menerapkan Model Pembelajaran  Problem Based Learning (PBL) berbantu media video pembelajaran dan E-LKPD. Alasan memilih inovasi pembelajaran tersebut karena:

  1. Model Pembelajaran PBL memiliki pengaruh dalam meningkatkan pemahaman konsep, peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu memecahkan masalah yang diberikan guru (Anita R : 2021)
  2. Beberapa materi   memiliki keterbatasan,   baik dalam  melakukan  pengamatan maupun  batasan ruang  dan    Oleh  karena  itu,  diperlukan media  yang  memudahkan  pemahaman  konsep IPA, salah satunya adalah video pembelajaran (Esti: 2022).
  3. E-LKPD berbasis  PBL  membuat  siswa  merasa  lebih  tertantang  untuk  menyelesaikan  permasalahan  didalamnya (Safitri : 2022).

Proses penerapan inovasi pembelajaran meliputi penyusunan modul ajar, menyiapkan video pembelajaran untuk apersepsi dan orientasi masalah, meyusun E-LKPD yang menarik dengan canva kemudian mengunggah E-LKPD pada Liveworkhseet. Menyusun instrumen dan rubrik penilaian untuk melakukan evaluasi pada keterlaksanaan praktik pembelajaran. Menyiapkan PPT untuk penguatan materi pada peserta didik.

Pelaksanaan pembelajaran dengan inovasi pembelajaran yang sudah dipilih dan disiapkan. Sebelum pembelajaran peserta didik diberikan tes diagnostik (pretest) untuk mengukur kemampuan awal peserta didik menggunakan Quizziz. Kegiatan Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pada kegiatan pendahuluan peserta didik diberikan apersepsi terlebih dahulu. Kemudian pada kegiatan inti peserta didik diberi orientasi masalah melalui video pembelajaran yang ditayangkan melalui PPT. Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil kemudian berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang ada pada E-LKPD. Peserta didik melakukan praktikum sederhana sesuai petunjuk pada E-LKPD. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian. Setelah semua kelompok presentasi, guru memberi penguatan materi pada peserta didik. Kemudian peserta didik diberikan evaluasi melalui tes sumatif (Posttest) dengan soal esay untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik. Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut meliputi Leptop, Handphone, Crhomebook, LCD, E-LKPD, PPT, Video youtube, Jaringan Internet.

4. Refleksi

Dampak dari penerapan inovasi pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu video pembelajaran dan E-LKPD pada materi GLB dan GLBB yaitu terjadi peningkatan pemahaman konsep dan hasil belajar peserta didik.

   Hasil analisis asesmen menunjukkan bahwa Hasil Pretest diperoleh rata-rata 41,25 dengan Nilai tertinggi 80 dan Nilai terendah 20. setelah dilakukan inovasi pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) kemudian dilakukan Test Sumatif (Posttest) diperoleh rata-rata nilai 73,6 dengan nilai tertinggi 90,32 dan nilai terendah 61,43.  Berdasarkan hasil penilaian Observasi Sikap Peserta didik menunjukkan bahwa rata-rata nilai keterampilan peserta didik adalah 85,42 dengan Nilai Tertinggi 91,67 dan Nilai terendah 75. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Caruban memiliki sikap yang cukup baik terhadap materi pokok GLB dan GLBB karena 19% Peserta didik mendapat Nilai pada rentang 51-75 dan 81% Peserta didik mendapat nilai sangat baik yaitu pada rentang 76-100. Peningkatan tersebut sudah cukup baik bagi peserta didik. Respon peserta didik terkait strategi yang dilakukan adalah sangat positif. Peserta didik sangat antusias dalam proses pembelajaran, aktif dalam kegiatan praktikum maupun diskusi kelompok mencari solusi memecahkan masalah pada E-LKPD yang diberikan oleh guru.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari inovasi pembelajaran yang dipilih adalah sintaks-sintaks pada model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat memicu peserta  didik untuk  mengembangkan  wawasannya serta memberikan ide dan gagasan berdasarkan hasil berpikirnya, sehingga peserta didik dapat dengan   mudah   memahami   konsep-konsep   IPA yang   dipelajarinya.

 

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu media Video pembelajaran dan E-LKPD dapat meingkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar peserta didik pada materi GLB dan GLBB. Hasil analisis asesmen menunjukkan bahwa Hasil Pretest diperoleh rata-rata 41,25 dengan Nilai tertinggi 80 dan Nilai terendah 20. setelah dilakukan inovasi pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) kemudian dilakukan Test Sumatif (Posttest) diperoleh rata-rata nilai 73,6 dengan nilai tertinggi 90,32 dan nilai terendah 61,43.  Nilai rata – rata hasil belajar Posttest lebih  besar dibanding dengan nilai rata-rata pretest, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai hasil belajar posttestpeserta  didiklebih  baik  dibanding  nilai  hasil  belajar pretestpeserta  didik. Dengan demikian model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar IPA peserta didik.

E. Daftar Pustaka

Anita Rosfita Ina, dkk. 2021. Analisis   Model Problem   Based   Learning   (PBL)Terhadap   Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Jurnal Edukasi Sumba (JES).

https://jurnalstkip-weetebula.ac.id/index.php/jes/article/view/428/183

 

Esti Mulyati Pratiwi, dkk. 2022. Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Volume 7 Nomor 2, Juni 2022.

https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/466/320

 

Safitri, dkk. 2022. Uji Kelayakan E-LKPD Berbasis Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.

https://journal.upgris.ac.id/index.php/JP2F/article/view/11389/5349

 

Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)

Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)

Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id)

Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)

Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id)

Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)

Download App Web Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Download App Web Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman